Langsung ke konten utama

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

NARASI.ORG – Dalam kehidupan, menuju ke arah yang lebih baik adalah suatu keniscayaan tiap individu. Islam dan pemudanya tentu tak lepas dari peran mengantarkan diri dan lingkungannya ke arah tersebut.

Berbicara tentang perubahan sosial ada syarat dan prasyarat yang harus terpenuhi untuk mencapai apa kemudian kita sebut sebagai kemenangan.

Kemenangan itu ada syarat-syaratnya dan kekakalahan itu ada sebab-sebabnya. Untuk itu, sebelum kita melangkah pada proses menjalani kemenangan, sebaiknya kita mengetahui syarat-syarat yang harus kita penuhi.

Nah, syarat apa saja yang perlu ada untuk sebuah kemenangan, karena kita semua menginginkannya apapun bentuknya, simak beberapa syarat berikut:

1. Panduan Yang Jelas
Berbicara kemenangan, kita tak akan lepas dari yang namanya panduan. Ibarat kesuksesan kita butuh panduan sukses sebelum kesuksesan itu datang.
Panduan yang dimaksud di sini adalah Islam sebagai agama sekaligus panduan dalam segala hal. Kenapa Islam? Karena Islam adalah satu sistem ajaran yang mencakup seluruh lini kehidupan tanpa terkecuali.

Islam adalah sistem pendidikan, Islam adalah sistem perekonomian, Islam adalah akhlak, Islam adalah adab, Islam adalah sistem bernegara, Islam adalah tanah air, Islam adalah kebudayaan, Islam adalah undang-undang, Islam adalah sistem politik, dan Islam adalah aqidah dan ibadah.

Singkatnya, Islam yang dimaksud di sini adalah Islam yang ajarannya komprehensif dan universal, bukan Islam yang parsial, yang memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat, yang memisahkan agama dan negara, yang memisahkan agama dan ekonomi dan seterusnya.

Selanjutnya Islam yang kita maksud di sini adalah ajaran dengan kemoderatannya, Islam yang tidak ekstrim baik ke kanan terlebih ke kiri, Islam yang memadukan antara dunia dan akhirat, yang menyeimbangkan antara keduanya secara beriringan. Karena tanpa sifat kemoderatannya ia akan dikesampingkan dan orang-orang akan mencari sistem lain selainnya.

Yang terakhir dari panduan ini adalah, Islam itu harus menjadi panduan hidup dalam segala aspek, ia harus terimplementasi dalam hidup semua penggerak kemenangan tersebut.

2. Pemuda
Telah menjadi sesuatu yang aksiomatik bahwa akan ada seseorang dengan tempaan guru peradaban yang akan keluar mencairkan segala kebekuan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kebekuan yang dimaksud di sini adalah kebekuan pada pemikiran, tingkah laku, dan segala hal yang berkaitan dengannya.

Sosok tersebut adalah pemuda, kenapa pemuda? Karena pemuda punya potensi yang tidak dimiliki selainnya, semisal orang tua apalagi anak-anak.
Ambisi seorang pemuda terkadang menjadi kendala tapi tak mungkin bisa dipungkiri, perjalanan manusia telah membuktikan bahwa perubahan-perubahan besar lahir atas pelopor pemuda. Sebut saja semisal Muhammad Alfatih yang mampu membebaskan konstantinopel yang sejak dahulu telah banyak dicoba oleh para pendahulu Islam.

Contoh lain, kisah pemuda kahfi yang sangat fenomenal. Kisah yang diceritakan lansung oleh yang Maha Kuasa dalam kitab sucinya. Dalam kisah pemuda kahfi tersebut digambarkan bahwa pemuda yang diharapkan membawa kemenangan dan kejayaan yaitu pemuda yang beriman, kontributif, dekaratif dan antusias.

Kemudian kita melihat di negara sendiri, proses kemerdekaan dan reformasi tak lepas dari peran aktif para pemuda.
17 Agustus tahun 1945 adalah hari kemerdekaan bagi bangsa ini, dan itu adalah karya nyata betapa pemuda tak bisa kita anggap remeh. Ketika itu golongan tua bertikai dengan golongan muda yang berakhir pada penculikan Bung Karno, hingga pada akhirnya didesaklah Bung Karno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. 

Bangsa ini pun merdeka dan berjalan dengan dinamis. Hingga pada akhirnya negeri ini dipimpin oleh sosok diktator yang banyak kalangan tentu tidak nyaman, karena kita telah merdeka tapi pada nyatanya kita masih terjajah bahkan dijajah oleh bangsa sendiri. Akhirnya, pemuda kembali menggelorakan suara perlawanan demi tegaknya kemerdekaan jiwa dan pikiran semua orang. Maka pada saat itu lahirlah reformasi yang sudah barang pasti dipelopori oleh kaum pemuda.

Mungkin ini sekilas gambaran mengapa pemuda kemudian dipilih untuk memelopori kejayaan. Ibarat kata, "Orang tua punya pengalaman, Pemuda punya masa depan."
Selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah tentang peran pemuda.

Berikut peran pemuda yang kami rasa telah menjadi pengetahuan umum bagi kita semua.

1. Agent Of Change
Pemuda dengan berbagai potensi yang dimilikinya seperti yang telah kita sebutkan di atas, sangat disayangkan jika tidak diarahkan pada hal-hal yang sifatnya positif. Agent Of Change adalah karakter melekat pada diri seorang pemuda.

2. Social of control
Kebekuan yang terjadi di tengah masyarakat yang telah kita sebutkan di atas sudah menjadi tugas dan tanggungjawab seorang pemuda untuk mengontrol kondisi tersebut. Sering kali kita mendengar kata bahwa pemuda adalah penyambung lidah rakyat. Artinya adalah apa yang kendala di tengah masyarakat hendaknya di suarakan dengan lantang oleh pemuda sebagai bentuk implementasi dari social of control ini.

3. Iron stock
Pemuda hari ini adalah pemimpin esok hari. Itu adalah ungkapan yang sering kali terngiang di telinga kita. Dan ternyata secara sunnatullah, ketetapan Tuhan, memang generasu mudalah yang akan menggantikan generasi tua karena tak ada yang abadi di muka bumi ini.
Sebenarnya masih banyak lagi tugas sebagai seorang pemuda, tapi mungkin tiga poin di atas sudah sedikit mewakili peran dan fungsi pemuda.

Sebagai penutup dari tulisan ini, saya ingin menyampaikan tahapan-tahapan perubahan sosial hingga nantinya apa kita telah sebut sebagai kemenangan dapat terealisasi dengan baik.
Berikut tahapan sosial yang harus dilalui guna mencapai tujuan kita dalam mencapai kemenangan tadi.
1. Perbaikan individu
2. Perbaikan keluarga
3. Perbaikan masyarakat
4. Perbaikan skala negara dst.

Keempat poin di atas setidaknya menggambarkan kepada kita bahwa perubahan itu berawal dari langkah kecil, yaitu individu kita sendiri.
Selamat berbenah....

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda,.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudik: Pelajaran untuk Mereka yang Ingin Bahagia!

Percayakah kita bahwa sebenarnya manusia yang hidup di dunia ini dengan semua dinamika kehidupan yang dijalaninya hanya menginginkan kebahagiaan. Tua-muda, laki-perempuan, orang desa-orang kota, pejabat-rakyat, kaya-miskin, semuanya menginginkan satu hal yang sama: bahagia. Tidak lebih tidak kurang. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang serius menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kita akan sama-sama belajar bagaimana berbahagia bercermin dari peristiwa mudik. Mudik adalah di antara pelajaran hidup yang tak akan habis dihikmati oleh orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Di antara hikmah yang mungkin paling sering kita dengarkan adalah soal bagaimana menyiapkan bekal hidup menghadapi kehidupan setelah kematian (akhirat). Untuk itu, tulisan ini tidak akan mengulangi bahasan yang sama. Tulisan ini akan coba memotret mudik dari sudut pandang kebahagiaan. Bagaimana mudik menjadi  sebuah pelajaran untuk kita yang selalu mengupayakan kebahagiaan dala

Kompetisi Telah Usai, Ayo Balik ke Barak!

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah usai dilaksanakan. Kita sisa menunggu hasil keputusan resmi dari penyelenggara pemilu (KPU). Apapun hasilnya semoga itu yang terbaik. Sedikitnya dua tiga bulan lamanya kita mengikuti dinamika politik tanah air ini. Mulai dari menjagokan kandidat tertentu hingga sesekali ikut membicarakan kekurangan kandidat lainnya. Tidak ada yang salah di situ. Semuanya adalah bagian dari proses kita berdemokrasi. Atau ikut memeriahkan pesta rakyat ini. Hari ini kita sudah bisa menebak siapa pemenang dari kompetisi pemilu kali ini. Mungkin dukungan kita menang, mungkin juga kalah. Kalau menang tidak perlu membusungkan dada, demikian juga kalau kalah tidak perlu seolah dunia ini runtuh dan akan hancur. Mudah-mudahan bangsa kita selalu dijaga oleh Allah swt. Hanya saja kalau saya boleh berbagi pandangan dan nasihat, saya ingin mengatakan tugas kita sebenarnya bukanlah menjadi pemilih dan pendukung semata. Tugas utama kita justru adalah menjadi pengawas bagi

Agar Bahagia Ber-KAMMI!

Persis tadi malam saya ngobrol dengan salah seorang kader KAMMI yang masih aktif. Soal kiprahnya saya tidak perlu ragukan. Paling tidak itu ditunjukkan dari keaktifan dan kontribusi positifnya selama ini. "Bagaimana pekerjaan di kantor," tanyaku kepada kader itu. Kader ini baru saja diterima bekerja. Memang masih fresh graduate. Masih seger. "Kata direkturnya: Alhamdulillah selama adek masuk bekerja di kantor ini kami merasa sangat terbantu. Hanya saja mungkin untuk bulan selanjutnya kami sudah tidak bisa memberikan insentif," jawab kader itu kepadaku. Kader itu menceritakan tentang dinamika kerjanya di kantor yang baru saja ia bekerja di sana. Ia menceritakan pesan-pesan direkturnya yang juga seorang mantan aktivis mahasiswa seperti dirinya. "Dunia kerja ini beda dengan dunia organisasi dek. Beda sekali. Dalam dunia kerja yang paling dibutuhkan adalah kemampuan adaptasi dan kemampuan belajar dengan cepat," kata direktur kader itu. "Banyak