Langsung ke konten utama

Tantangan Dakwah Kontemporer

Dakwah Islam adalah ajakan kepada rasionalitas, tapi tak jarang disaksikan seorang dai menjadikan ajaran Islam irasional. Fenomena semacam ini lahir dari ketidakpahaman seorang dai mengkomunikasikan objek dakwahnya.

Menanggapi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) menggelar Kuliah Umum di Auditorium Al Amin, jalan sultan alauddin nomor 259, senin (8/4/2019).

Kuliah Umum dengan tema "Komunikasi Dakwah di Dunia Internasional" tersebut menghadirkan salah satu tokoh berpengaruh di Amerika yakni Imam Shamsi Ali sebagai Presiden Nusantara Foundation.

Imam Shamsi Ali di kuliah umum tersebut menyampaikan, dakwah itu bukan hanya sekadar berceramah.

"Berdakwah tidak hanya berceramah, ceramah hanya 20-25 persen dalam konteks dakwah, karena tidak semua orang mampu menyampaikan gagasannya di depan publik," tutur Shamsi Ali.

Lebih lanjut Shamsi Ali menyampaikan tujuan berdakwah baik sebagai individu maupun kelompok.

"Tugas kita dalam berdakwah bukan hanya memperbanyak pengikut karena pada nyatanya saat ini kita adalah umat dengan pengikut terbesar di dunia. Oleh karena itu, tugas kita berdakwah adalah, pertama sebagai tugas dan tanggungjawab kita di hadapan Allah dan yang kedua adalah sebagai bentuk penyelamatan kita terhadap orang lain yang belum tersentuh hidayah Allah," ungkap Shamsi Ali.

Selain itu, Ia juga menyampaikan bekal seorang dai dalam berdakwah.

"Bekal dai dalam mendakwakan agama Allah yaitu: pertama; Niat yang tulus karena Allah, kedua; materi dakwah harus disesuaikan dengan audiens atau objek dakwah, ketiga; seorang dai harus tawadhu (rendah hati) karena tidak ada yang sempurna kecuali Allah, keempat; akhlak yang mulia," lanjutnya.

Di akhir, Ia menyampaikan, gangguan dalam dakwah pasti hadir sebagai sunnatullah (ketetapan Allah).
"Islam tidak akan pernah dihentikan. Ada gangguan tapi bukan halangan," pungkas Shamsi Ali.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda,.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudik: Pelajaran untuk Mereka yang Ingin Bahagia!

Percayakah kita bahwa sebenarnya manusia yang hidup di dunia ini dengan semua dinamika kehidupan yang dijalaninya hanya menginginkan kebahagiaan. Tua-muda, laki-perempuan, orang desa-orang kota, pejabat-rakyat, kaya-miskin, semuanya menginginkan satu hal yang sama: bahagia. Tidak lebih tidak kurang. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang serius menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kita akan sama-sama belajar bagaimana berbahagia bercermin dari peristiwa mudik. Mudik adalah di antara pelajaran hidup yang tak akan habis dihikmati oleh orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Di antara hikmah yang mungkin paling sering kita dengarkan adalah soal bagaimana menyiapkan bekal hidup menghadapi kehidupan setelah kematian (akhirat). Untuk itu, tulisan ini tidak akan mengulangi bahasan yang sama. Tulisan ini akan coba memotret mudik dari sudut pandang kebahagiaan. Bagaimana mudik menjadi  sebuah pelajaran untuk kita yang selalu mengupayakan kebahagiaan ...

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

NARASI.ORG – Dalam kehidupan, menuju ke arah yang lebih baik adalah suatu keniscayaan tiap individu. Islam dan pemudanya tentu tak lepas dari peran mengantarkan diri dan lingkungannya ke arah tersebut. Berbicara tentang perubahan sosial ada syarat dan prasyarat yang harus terpenuhi untuk mencapai apa kemudian kita sebut sebagai kemenangan. Kemenangan itu ada syarat-syaratnya dan kekakalahan itu ada sebab-sebabnya. Untuk itu, sebelum kita melangkah pada proses menjalani kemenangan, sebaiknya kita mengetahui syarat-syarat yang harus kita penuhi. Nah, syarat apa saja yang perlu ada untuk sebuah kemenangan, karena kita semua menginginkannya apapun bentuknya, simak beberapa syarat berikut: 1. Panduan Yang Jelas Berbicara kemenangan, kita tak akan lepas dari yang namanya panduan. Ibarat kesuksesan kita butuh panduan sukses sebelum kesuksesan itu datang. Panduan yang dimaksud di sini adalah Islam sebagai agama sekaligus panduan dalam segala hal. Kenapa Islam? Karena ...

Pemuda Produktif

Rumus kehidupan yang mesti selalu anda ingat adalah life is a choice, hidup adalah pilihan. Karena hidup adalah pilihan maka anda tidak dapat memilih dua pilihan sekaligus. Contohnya, anda ingin ke Jakarta. Alternatif pilihan transportasinya ada dua, Pesawat dan Kapal laut. Jika anda memilih menggunakan pesawat maka, anda memilih untuk tidak menggunakan kapal laut. Begitu pun sebaliknya. Contoh lain, anda ingin pintar. Pilihannya ada dua misalnya, membaca buku dan nonton YouTube. Jika anda memilih membaca buku itu artinya anda memilih untuk tidak menonton YouTube. Begitu juga sebaliknya. Apakah keduanya dapat digunakan? Bisa saja tetapi anda tetap harus memilih, karena anda tidak mungkin melakukannya secara bersamaan sekaligus. Apa yang mau saya katakan? Seorang pemuda jika tidak disibukkan dengan kebaikan dan aktivitas produktif ia tentu akan disibukkan dengan keburukan atau sesuatu yang kurang manfaat. Hidup ini pilihan, kawan. Mungkin anda bisa memilih bersantai ria saat...