Opini ini saya tuliskan dalam laman media sosial pribadi ketika selesai menonton film "Anak Muda Palsu" yang diperankan oleh influencer anak muda Kota Makassar Tuming-Abu. Selamat membaca!
Industri perfilman adalah salah satu yang perkembangannya sangat pesat, khususnya di era industri 4.0 sekarang ini.
Di samping itu, ketika kita bicara soal kebangkitan bangsa tak pernah lepas dari motivasi yang diproduksi oleh bangsa itu sendiri.
Banyak hal yang dapat membangkitkan semangat kontribusi tersebut, salah satunya lewat film.
Melalui film, kita dapat menyampaikan pesan persuasif bahwa kita menginginkan kebangkitan. Lihat, anak kecil saat ini lebih mengenal artis dan atau tokoh fiksi seperti Spiderman, Ironman, dll.
Tidak sedikit di antara mereka ketika ditanyai tentang cita-cita mau menjadi seperti tokoh fiksi tersebut. Mau jadi Spiderman. Mau jadi Ironman. Kenapa? Karena tokoh fiksi itu berhasil menawarkan sesuatu.
Sekarang, bagaimana jika hal tersebut mampu kita ubah jadi kekuatan kebangkitan lewat tokoh bangsa dan pahlawan nasional kita?
Tak perlu jauh-jauh memperkenalkan sosok Gajah Mada dan sebagainya. Mulai saja dari yang terdekat. Kita kenalkan Sukarno kepada mereka. Hatta, Natsir, Tan Malaka, Syahrir, Sudirman, Tjokroaminoto dan seterusnya.
Kita kenalkan bagaimana tekad para tokoh pahlawan kita itu memperjuangkan kemerdekaan. Bagaimana semangat juang mereka. Bagaimana kecintaan mereka pada tanah air. Bagaimana loyalitas mereka pada persatuan.
Inilah yang perlu kita bumikan ke depan, lewat film kita pantik generasi muda kita untuk berkontribusi. Film dengan sentuhan nasionalisme, perjuangan, dan pengorbanan.
Namun, kali ini saya mengapresiasi film "Anak Muda Palsu" yang bagi saya pribadi memberikan gambaran tentang perjuangan, persahabatan, dan kepedulian. Ke depannya kita perlu memproduksi film-film yang membangkitkan gelora berjuang kita untuk kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar