Bulan Zulhijjah ini adalah bulannya Bapak para Nabi, Ibrahim as. Dari cerita beliau kita semua mendapat pelajaran berharga.
Salah satu keteladanan Ibrahim yang patut kita contoh sebagai Pemuda adalah keberaniannya menyuarakan perubahan kepada masyarakat dari penyembahan kepada materi menuju penyembahan kepada Allah swt.
Perhatikan apa kata Allah menceritakan kisah Ibrahim As.
(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun? (Qs. Maryam: 42)
Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Qs. Maryam: 43)
Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. (Qs. Maryam: 44)
Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi teman bagi setan." (Qs. Maryam: 45)
Dia (ayahnya) berkata, "Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim? Jika engkau tidak berhenti, pasti engkau akan kurajam, maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama." (Qs. Maryam: 46)
Dia (Ibrahim) berkata, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (Qs. Maryam: 47)
Karakter Ibrahim muda patut jadi contoh untuk Pemuda masa kini. Karakter reformis.
Saat kebanyakan Pemuda dilenakan dengan hal yang tidak produktif. Saat itu pula, kita harus tampil bersuara. Menyuarakan perbaikan untuk Pemuda. []
Komentar
Posting Komentar