Langsung ke konten utama

Pemuda Hijrah Tonggak Perubahan

Secara harfiah hijrah adalah berpindah dari satu ke tempat ke tempat yang lain. Namun, secara maknawi tentu berarti juga berpindah dari satu kondisi (buruk) ke kondisi yang lain (baik). Atau juga bermakna perubahan sikap ke arah yang lebih baik.

Fenomena hijrah telah merebak di negeri ini beberapa tahun belakangan. Sebagian komunitas bahkan menamakan dirinya dengan label 'hijrah'. Segmentasi yang dituju 'dakwah hijrah' ini biasanya adalah anak-anak muda.

Tentunya bukan tanpa alasan memilih anak muda sebagai sasaran dakwah. Anak muda dikenal dengan fase bertumbuh. Fase pencarian jati diri. Mereka senang berekspresi dan mengeksplor hal baru. Dan karena itulah anak muda kerap kali terjatuh dalam kubangan maksiat.

Pergaulan bebas, narkoba, miras, dan lain-lainnya adalah sederet 'dosa' anak muda yang jika hal tersebut tidak ditangani dengan baik akan berdampak buruk bagi mereka dan bagi kita semua secara komunal.

Rusaknya anak muda adalah kehancuran bangsa di masa mendatang. Sebab pemuda adalah pewaris masa depan tampuk kepemimpinan negeri.

Oleh karena itu, pemuda hijrah tidak boleh mencukupkan diri dengan sekadar hijrah pada tampilan fisik. Dari yang semula pakai celana levis menjadi bercelana kain plus tidak isbal. Dari tidak berjilbab menjadi berjilbab. Dari sorry menjadi afwan.

Sudah saatnya pemuda hijrah menyiapkan diri mengisi pos-pos kebaikan untuk bangsa di masa yang akan datang. Jangan sampai pemuda hijrah 'meninggalkan dunia' karena 'mengejar akhirat'.

Seharusnya pemuda hijrah menjadikan 'dunianya' ladang amal sholeh meraih surga Allah swt. Karena pemuda hijrah adalah tonggak perubahan.

Yang sebelum hijrah memimpin komunitas kecil setelah hijrah harusnya memimpin komunitas yang lebih besar.

Yang sebelum hijrah hobi main musik setelah hijrah harusnya makin jago main musik. Lewat musik pemuda hijrah menginspirasi.

Yang sebelum hijrah suka nongkrong setelah hijrah makin rajin nongkrong. Tapi, nongkrong produktif.

Yang sebelum hijrah suka bisnis/ dagang setelah hijrah makin handal. Jangan karena 'kejar akhirat' bisnis berantakan.

Lewat dunia sebelum hijrah itulah seharusnya pemuda berkontribusi untuk bangsa dan menjemput surga-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

NARASI.ORG – Dalam kehidupan, menuju ke arah yang lebih baik adalah suatu keniscayaan tiap individu. Islam dan pemudanya tentu tak lepas dari peran mengantarkan diri dan lingkungannya ke arah tersebut. Berbicara tentang perubahan sosial ada syarat dan prasyarat yang harus terpenuhi untuk mencapai apa kemudian kita sebut sebagai kemenangan. Kemenangan itu ada syarat-syaratnya dan kekakalahan itu ada sebab-sebabnya. Untuk itu, sebelum kita melangkah pada proses menjalani kemenangan, sebaiknya kita mengetahui syarat-syarat yang harus kita penuhi. Nah, syarat apa saja yang perlu ada untuk sebuah kemenangan, karena kita semua menginginkannya apapun bentuknya, simak beberapa syarat berikut: 1. Panduan Yang Jelas Berbicara kemenangan, kita tak akan lepas dari yang namanya panduan. Ibarat kesuksesan kita butuh panduan sukses sebelum kesuksesan itu datang. Panduan yang dimaksud di sini adalah Islam sebagai agama sekaligus panduan dalam segala hal. Kenapa Islam? Karena ...

Mudik: Pelajaran untuk Mereka yang Ingin Bahagia!

Percayakah kita bahwa sebenarnya manusia yang hidup di dunia ini dengan semua dinamika kehidupan yang dijalaninya hanya menginginkan kebahagiaan. Tua-muda, laki-perempuan, orang desa-orang kota, pejabat-rakyat, kaya-miskin, semuanya menginginkan satu hal yang sama: bahagia. Tidak lebih tidak kurang. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang serius menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kita akan sama-sama belajar bagaimana berbahagia bercermin dari peristiwa mudik. Mudik adalah di antara pelajaran hidup yang tak akan habis dihikmati oleh orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Di antara hikmah yang mungkin paling sering kita dengarkan adalah soal bagaimana menyiapkan bekal hidup menghadapi kehidupan setelah kematian (akhirat). Untuk itu, tulisan ini tidak akan mengulangi bahasan yang sama. Tulisan ini akan coba memotret mudik dari sudut pandang kebahagiaan. Bagaimana mudik menjadi  sebuah pelajaran untuk kita yang selalu mengupayakan kebahagiaan ...

Anak Muda Palsu?

Opini ini saya tuliskan dalam laman media sosial pribadi ketika selesai menonton film "Anak Muda Palsu" yang diperankan oleh influencer anak muda Kota Makassar Tuming-Abu. Selamat membaca! Industri perfilman adalah salah satu yang perkembangannya sangat pesat, khususnya di era industri 4.0 sekarang ini. Di samping itu, ketika kita bicara soal kebangkitan bangsa tak pernah lepas dari motivasi yang diproduksi oleh bangsa itu sendiri. Banyak hal yang dapat membangkitkan semangat kontribusi tersebut, salah satunya lewat film.  Melalui film, kita dapat menyampaikan pesan persuasif bahwa kita menginginkan kebangkitan. Lihat, anak kecil saat ini lebih mengenal artis dan atau tokoh fiksi seperti Spiderman, Ironman, dll.  Tidak sedikit di antara mereka ketika ditanyai tentang cita-cita mau menjadi seperti tokoh fiksi tersebut. Mau jadi Spiderman. Mau jadi Ironman. Kenapa? Karena tokoh fiksi itu berhasil menawarkan sesuatu. Sekarang, bagaimana jika hal tersebut mampu kita ...