Dalam fase tertentu manusia cenderung mencari teman sebanyak mungkin. Fasenya salah satunya adalah di usia muda. Anggapan bahwa banyak teman banyak rejeki mungkin jadi salah satu alasannya. Dan saya di antara yang masih percaya anggapan tersebut.
Anggapan ini tentu diaminkan terutama oleh mereka yang dalam kesehariannya masih nomaden, berpindah-pindah. Heheh
Kadang tempat nginapnya beda dengan tempat sarapan paginya begitupun tempat makan siangnya.
Dalam pertemanan, kadang kala yang kita anggap rejeki hanya yang sifatnya bendawi seperti makan, minum, traktiran, tumpangan tempat istirahat atau paling jauh mungkin diajak jalan-jalan ke kampung halaman teman. Padahal ada yang jauh lebih besar dari hal-hal ini karena sifatnya juga jangka panjang yaitu rejeki teman sholeh.
Teman sholeh itu bukan teman yang bernama sholeh tapi teman yang selalu mengingatkan kita akan hakikat kehidupan ini. Teman sholeh itu mereka yang tak segan menasehati kala iman kita tampak melemah. Teman yang kalamnya membangkitkan ghirah ibadah, belajar, dan berkontribusi kita.
Teman sholeh itu bukan yang memanggil dengan panggilan akhi atau ukhti. Panggilan tidak begitu penting. Yang penting adalah mereka hadir membantu kita mengingat Allah swt. Sudahkah kita menemukan teman sholeh? []
Komentar
Posting Komentar