Langsung ke konten utama

Mengenal KAMMI Lebih Dalam! (3 Alasan Kenapa Harus DM2 - Part 1)

Kenapa mesti ikut DM2? Atau kenapa mesti naik jenjang menjadi AB2? Mungkin itu pertanyaan antum ketika diarahkan daftar (ikut) DM2.

Ada banyak alasannya, baik secara personal maupun keorganisasian. Tapi, saya cuma ingin beri 3 alasan saja. Dan kali ini, saya sampaikan alasan pertama.

Kita flashback dulu ya. Dulu sewaktu ajakan gabung KAMMI itu datang kepada antum yang pertama kali terlintas dalam pikiran adalah apa itu KAMMI? Organisasi sejenis apa itu KAMMI? Apa bedanya dengan HMI, IMM, PMII dan sejenisnya? Kenapa KAMMI begitu dielu-elukan sebagai anak kandung reformasi? Kenapa KAMMI menjadi harapan umat di tengah kemelutnya masalah-masalah keummatan dan kebangsaan?

Mungkin itulah sederet pertanyaan dibenak antum kala itu, 6 bulan, 10 bulan, 1 tahun atau bahkan 2 tahun lalu. Lalu, oleh teman yang mengajak hanya mengatakan, "gabung dulu baru kenal" atau "kenali KAMMI dari KAMMI jangan dari katanya". Akhirnya antum gabunglah KAMMI.

Tapi setelah antum berproses sekian lama ternyata pertanyaan-pertanyaan di atas tidak juga terjawab dengan terang. Apa yang salah?

Tidak ada yang salah. Marhalah antum sebagai AB1 memang belum dituntut memahami itu dengan lugas. Karena di marhalah ini yang diinginkan hanya kepahaman kepada Islam yang sempurna dan menyeluruh dan kesiapan kita bergerak bersama KAMMI ini.

Kalau antum ditanya soal-soal fundamental tentang KAMMI: visi misi misalnya. Apa itu bangsa dan negara yang islami, bagaimana wujud dan cara mewujudkannya? Memang belum saatnya. Karena sekali lagi marhalahnya belum itu. Marhalah antum masih (tahap) memahami kesempurnaan Islam dan kesiapan bergerak bersama organisasi yang punya komitmen mewujudkannya yaitu KAMMI.

Jadi, untuk memahami visi misi KAMMI dengan terang. Apa itu Indonesia islami? Bagaimana mewujudkannya? Bagaimana tahapan-tahapannya? Hal-hal apa saja yang harus disiapkan sebagai individu dan gerakan menuju Indonesia islami? Jawabannya, hanya dengan ikut DM2. Karena semua pertanyaan-pertanyaan itu diulasnya dalam forum DM2. Bukan di MK Khos, Klasikal, Daurah Siyasi, apalagi Madrasah Perkopian.

Dan saya mau katakan, porsi menyempurnakan (pemahaman) ke-KAMMI-an itu bukan dengan menikah sesama kader KAMMI. Bukan. Tapi menyempurnakan ke-KAMMI-an itu dengan ikut DM2. Tidak yang lain. Dan jangan mengaku "paham KAMMI" kalau belum DM2. Semoga jelas ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

NARASI.ORG – Dalam kehidupan, menuju ke arah yang lebih baik adalah suatu keniscayaan tiap individu. Islam dan pemudanya tentu tak lepas dari peran mengantarkan diri dan lingkungannya ke arah tersebut. Berbicara tentang perubahan sosial ada syarat dan prasyarat yang harus terpenuhi untuk mencapai apa kemudian kita sebut sebagai kemenangan. Kemenangan itu ada syarat-syaratnya dan kekakalahan itu ada sebab-sebabnya. Untuk itu, sebelum kita melangkah pada proses menjalani kemenangan, sebaiknya kita mengetahui syarat-syarat yang harus kita penuhi. Nah, syarat apa saja yang perlu ada untuk sebuah kemenangan, karena kita semua menginginkannya apapun bentuknya, simak beberapa syarat berikut: 1. Panduan Yang Jelas Berbicara kemenangan, kita tak akan lepas dari yang namanya panduan. Ibarat kesuksesan kita butuh panduan sukses sebelum kesuksesan itu datang. Panduan yang dimaksud di sini adalah Islam sebagai agama sekaligus panduan dalam segala hal. Kenapa Islam? Karena ...

Mudik: Pelajaran untuk Mereka yang Ingin Bahagia!

Percayakah kita bahwa sebenarnya manusia yang hidup di dunia ini dengan semua dinamika kehidupan yang dijalaninya hanya menginginkan kebahagiaan. Tua-muda, laki-perempuan, orang desa-orang kota, pejabat-rakyat, kaya-miskin, semuanya menginginkan satu hal yang sama: bahagia. Tidak lebih tidak kurang. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang serius menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kita akan sama-sama belajar bagaimana berbahagia bercermin dari peristiwa mudik. Mudik adalah di antara pelajaran hidup yang tak akan habis dihikmati oleh orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Di antara hikmah yang mungkin paling sering kita dengarkan adalah soal bagaimana menyiapkan bekal hidup menghadapi kehidupan setelah kematian (akhirat). Untuk itu, tulisan ini tidak akan mengulangi bahasan yang sama. Tulisan ini akan coba memotret mudik dari sudut pandang kebahagiaan. Bagaimana mudik menjadi  sebuah pelajaran untuk kita yang selalu mengupayakan kebahagiaan ...

Anak Muda Palsu?

Opini ini saya tuliskan dalam laman media sosial pribadi ketika selesai menonton film "Anak Muda Palsu" yang diperankan oleh influencer anak muda Kota Makassar Tuming-Abu. Selamat membaca! Industri perfilman adalah salah satu yang perkembangannya sangat pesat, khususnya di era industri 4.0 sekarang ini. Di samping itu, ketika kita bicara soal kebangkitan bangsa tak pernah lepas dari motivasi yang diproduksi oleh bangsa itu sendiri. Banyak hal yang dapat membangkitkan semangat kontribusi tersebut, salah satunya lewat film.  Melalui film, kita dapat menyampaikan pesan persuasif bahwa kita menginginkan kebangkitan. Lihat, anak kecil saat ini lebih mengenal artis dan atau tokoh fiksi seperti Spiderman, Ironman, dll.  Tidak sedikit di antara mereka ketika ditanyai tentang cita-cita mau menjadi seperti tokoh fiksi tersebut. Mau jadi Spiderman. Mau jadi Ironman. Kenapa? Karena tokoh fiksi itu berhasil menawarkan sesuatu. Sekarang, bagaimana jika hal tersebut mampu kita ...