Langsung ke konten utama

Mengokohkan Kontribusi! (3 Alasan Kenapa Harus DM2 - Part 3)

Tiga tangga (tahapan) seseorang untuk berkontribusi. Satu, mengenal diri. Dua, mengenal lingkungan. Tiga, baru berkontribusi. Dan ini alasan ketiga kenapa kita harus naik jenjang menjadi AB2.

Alasan kedua, sebelumnya, sudah saya jelaskan bahwa jenjang AB1 itu menuntut adanya "kesempurnaan jati diri", AB2 menuntut kesediaan menjadi guru bagi gerakan. Alasan ketiga ini saya ingin tekankan soal pengokohan kontribusi.

Jika AB1 itu telah selesai mengenal dirinya: visi misinya, prinsip hidupnya, karakternya, potensinya, kekuatan dan kelemahannya. Maka, selanjutnya ia perlu mengenal dengan baik lingkungannya untuk kemudian dapat berkontribusi dengan baik.

Lingkungan yang dimaksud termasuk mengenali kendaraan (organisasi) yang mereka gunakan beramal dan berkontribusi dengan baik.

Jadi, kalau antum/na sering menanyakan bagaimana mengokohkan kontribusi kita untuk Indonesia atau untuk KAMMI maka, salah satunya adalah kita perlu mengenal lebih dalam dan lebih baik lagi kendaraan yang kita pilih untuk berkontribusi ini.

Kontribusi yang kokoh sulit rasanya bisa tercipta ketika kita tidak paham dengan baik apa yang perlu dan bisa kita berikan untuk lingkungan dimana kita bermuamalah dengan orang lain.

Inilah tiga alasan mengapa antum/na harus ikut DM2 ini yang semuanya berbasis pada pemahaman. Kita tidak bisa mengenal KAMMI lebih dalam kalau kita ada pemahaman yang benar soal KAMMI. Kita tidak dapat mengobati kebingungan kita tentang KAMMI kalau kita tidak ada pemahaman yang utuh tentang KAMMI. Dan kita tidak dapat berkontribusi secara nyata, tidak saja untuk KAMMI tapi juga untuk bangsa kalau kita tidak punya pemahaman yang baik soal KAMMI.

Apapun tantangannya, semoga Allah berkenan mempertemukan kita dalam forum DM2 KAMMI Makassar. Sampai jumpa di lokasi!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudik: Pelajaran untuk Mereka yang Ingin Bahagia!

Percayakah kita bahwa sebenarnya manusia yang hidup di dunia ini dengan semua dinamika kehidupan yang dijalaninya hanya menginginkan kebahagiaan. Tua-muda, laki-perempuan, orang desa-orang kota, pejabat-rakyat, kaya-miskin, semuanya menginginkan satu hal yang sama: bahagia. Tidak lebih tidak kurang. Untuk itu, tulisan ini saya persembahkan kepada mereka yang serius menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Kita akan sama-sama belajar bagaimana berbahagia bercermin dari peristiwa mudik. Mudik adalah di antara pelajaran hidup yang tak akan habis dihikmati oleh orang-orang yang ingin mengambil pelajaran. Di antara hikmah yang mungkin paling sering kita dengarkan adalah soal bagaimana menyiapkan bekal hidup menghadapi kehidupan setelah kematian (akhirat). Untuk itu, tulisan ini tidak akan mengulangi bahasan yang sama. Tulisan ini akan coba memotret mudik dari sudut pandang kebahagiaan. Bagaimana mudik menjadi  sebuah pelajaran untuk kita yang selalu mengupayakan kebahagiaan ...

Islam, Pemuda dan Perubahan Sosial

NARASI.ORG – Dalam kehidupan, menuju ke arah yang lebih baik adalah suatu keniscayaan tiap individu. Islam dan pemudanya tentu tak lepas dari peran mengantarkan diri dan lingkungannya ke arah tersebut. Berbicara tentang perubahan sosial ada syarat dan prasyarat yang harus terpenuhi untuk mencapai apa kemudian kita sebut sebagai kemenangan. Kemenangan itu ada syarat-syaratnya dan kekakalahan itu ada sebab-sebabnya. Untuk itu, sebelum kita melangkah pada proses menjalani kemenangan, sebaiknya kita mengetahui syarat-syarat yang harus kita penuhi. Nah, syarat apa saja yang perlu ada untuk sebuah kemenangan, karena kita semua menginginkannya apapun bentuknya, simak beberapa syarat berikut: 1. Panduan Yang Jelas Berbicara kemenangan, kita tak akan lepas dari yang namanya panduan. Ibarat kesuksesan kita butuh panduan sukses sebelum kesuksesan itu datang. Panduan yang dimaksud di sini adalah Islam sebagai agama sekaligus panduan dalam segala hal. Kenapa Islam? Karena ...

Pemuda Produktif

Rumus kehidupan yang mesti selalu anda ingat adalah life is a choice, hidup adalah pilihan. Karena hidup adalah pilihan maka anda tidak dapat memilih dua pilihan sekaligus. Contohnya, anda ingin ke Jakarta. Alternatif pilihan transportasinya ada dua, Pesawat dan Kapal laut. Jika anda memilih menggunakan pesawat maka, anda memilih untuk tidak menggunakan kapal laut. Begitu pun sebaliknya. Contoh lain, anda ingin pintar. Pilihannya ada dua misalnya, membaca buku dan nonton YouTube. Jika anda memilih membaca buku itu artinya anda memilih untuk tidak menonton YouTube. Begitu juga sebaliknya. Apakah keduanya dapat digunakan? Bisa saja tetapi anda tetap harus memilih, karena anda tidak mungkin melakukannya secara bersamaan sekaligus. Apa yang mau saya katakan? Seorang pemuda jika tidak disibukkan dengan kebaikan dan aktivitas produktif ia tentu akan disibukkan dengan keburukan atau sesuatu yang kurang manfaat. Hidup ini pilihan, kawan. Mungkin anda bisa memilih bersantai ria saat...